Rabu, 12 Desember 2007

ANGIN

Aku angin.....
datang dari muara langit
mengalir membawa ruh-ruh cinta
menuju dermaga di hilir jiwamu

Aku angin .....
bersiul di lobang daun
membawa irama serat-serat rindu
membisik indah di telingamu

Aku angin.....
bergelora seperti debur ombak
mengikis tebing kesepian
di tepian hidupmu

Aku angin.....
berhembus dalam dawai kecapi
yang mengantar helai mimpimu
pada belaian nada-nada indah

Aku angin.....
membawa benih kasih sayang
dari ladang bunga asmara
lalu ku tabur di lembah hatimu

Aku angin.....
yang kan membawa sukmamu
berkelana menyinggahi
tempat-tempat tertinggi cakrawala

Tapi aku juga bisa membuatmu masuk angin
He....He....He....He.....

melukis bumi

Aku seperti seniman
berdiri di ujung senja
melukis rimba raya
Burung-burung
Bunga-bunga
Sungai-sungai
sebelum gelap membuka tabirnya

Aku bagai pemusik
duduk di muara malam
ciptakan irama alam
Bernada-nada
Bernyanyi-nyanyi
Menari-nari
sebelum kelam hamparkan sunyi

Aku ibarat penyair
sujud ketika fajar
namun tak ada tulisan dan cerita
Rimba raya
Burung-burung
Bunga-bunga
Sungai-sungai
Irama alam
Nada-nada
Nyanyi-nyanyi
Tari-tari
hanya jadi kenangan hari kemaren
karena hari ini dan esok
wajah bumi tak lagi cantik
Tercabik-cabik
Tersayat-sayat
Terluka-luka
sebelum manusia menyadari
tangannya melukis bumi tanpa warna